Jumat lalu seperti biasa di kantorku ada waktu makan kue gratis di kantin. Kantin kami menyediakan "cake time" setiap hari Jumat dengan frekuensi dua minggu sekali. Cake time ini dipergunakan untuk relaks sejenak dari rutinitas kantor sambil bersosialisasi (persuasif dari gosip atau berbagi cerita hehehe).
Kali ini aku duduk bersama dengan kolegaku, ada 6 orang berkumpul di meja yang sama. Topik pembicaraan kali ini adalah travelling ke Asia. Beberapa dari kolegaku sudah pernah travelling ke Asia, diantaranya Kuala Lumpur, Singapore, Hongkong, dan tentu saja Bali-Indonesia. Mereka bercerita tentang bagaimana serunya bertamasya ke negara tropis nan eksotik. Setelah masing-masing bercerita, kini giliran Geir angkat bicara. Geir ini adalah bapak dari 3 anak dan usianya sekarang sekitar 47 tahun. Percakapan di bawah ini sudah diterjemahkan ke bahasa Indonesia tanpa mengurangi artinya..
Geir : "Saya sudah pernah pergi ke Bali bersama dengan keluarga saya kira-kira 15 tahun yang lalu. Memang Bali itu indah, pantainya bagus dan matahari bersinar. Saya bisa berbicara bahasa Indonesia Kharolin, saya belajar kalimat itu dari orang-orang lokal waktu berjemur di Bali."
Kharolin : "Oh ya.., apa kalimatnya?" (dugaanku mungkin hanya kata "Selamat pagi" atau "Terimakasih")
Geir : (baca ini sesuai tulisannya, 'e' kalau dalam logat Norway dibaca seperti pengejaan 'e' dalam logat Batak) "Masass..seppen tosen.." (kamsudnya..eh maksudnya adalah "Massage...Seven thousand") "Ternyata bahasamu banyak miripnya dengan bahasa Inggris ya Lin.."